Monday, June 20, 2011

puisi untuk ibuku tercinta

Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku

Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu

Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku
Ibu...
Dikala semuanya mencerca ku
kau tetap setia membuat kuat hatiku
Dikala segalanya begitu menyedihkan bagiku
kau tetap buat aku merasa hidup
Dikala aku tersungkur jatuh tak berdaya
kau selalu datang menolongku..
Ketika dunia terasa berat untuk kujalani
kau yang sealu menyemangatiku
Ketika semuanya tak menghargaiku
kau selalu ada disampingku dan buat aku merasa dihargai
Ketika dunia begitu sunyi
kau selalu menyanyikan lagu untuk mengisi duniaku
Ketika dunia begitu gelap
kau bersedia menerangi jalanku yang amat panjang..

Kau buat aku merasakan kasih sayang
mengajarkan semua tentang kehidupan
Kau buat aku merasa ada
ketika dunia mencoba mangabaikanku
Kau buat aku merasakan cinta
ketika tak ada lagi cinta untukku
Kau buat aku menjadi yang terbaik didunia ini

Kau relakan masa mudamu hanya untuk kebahagiaanku
Kau relakan nafas panjangmu untuk dibagi bersamaku
Kau relakan sebagian degup jantungmu untuk menghidupkanku
Kau relakan rahimmu untuk tempatku bertahan hidup dulu

Kau bersedia menggandengku ketika mereka meninggalkanku
Kau mau memelukku erat ketika mereka menatap dingin diriku
Kau tetap menciumku walau sebenarnya hatimu tersakiti olehku
Kau tetap mencintaiku ketika tak ada lagi cinta yang pantas bagiku
Kau yang menyelimutiku ketika dunia terasa kejam untukku
Kau yang selalu tersenyum memandangku ketika mereka memunggungiku dan pergi menjauh
Kau adalah euphoria cinta terindah,, dan kandil bagi anak-anakmu..

Di malam yang dingin
Dengan berselimut kesendirian
Kuterbangun menatap langit langit kamarku
Terlintas di benak sosok engkau
Yang selalu menemaniku menjemput pagi
Yang selalu menemaniku menikmati panasnya sinar matahari
Yang selalu menemaniku menyaksikan bulan dan bintang
Dan kembali mengantarku ke dalam tidur yang panjang
Semua itu kini tak dapat lagi kurasakan
Karena saat ini ku jauh darimu
Mekipun sebenarnya ku tak bisa
Namun ku yakin semua itu akan berakhir


Ibu...
Aku rindu dengan senyummu
Aku rindu dengan kasih sayangmu
Aku rindu dengan belai lembutmu
Aku rindu akan pelukmu
Ku ingin kau tahu itu


Ibu...
Kau selalu ada
Di setiap hembusan nafasku
Di setiap langkah kakiku
Di setiap apa yang ku gapai
Karena kau begitu berarti dalam hidupku

Ibu…
Kaulah yang melindungiku dari kemarahan ayah yang menggebu
Kaulah yang menahan malu ketika meminjam uang untuk biaya hidupku
Tapi apa balasanku ibu…
Kau-suruh-pun aku tak mau
Permintaanmu kuanggap angin lalu
Berjuta alasan aku ungkapkan
Bahkan bentakan pernah pula aku lakukan

Ibu…
Kasih sayang tulusmu
Kubalas dengan cinta pada orang yang kuanggap ‘lucu’
Kala kau menangis tersedu
Kubalas dengan kepergianku, meninggalkanmu...
Lalu..
Pantaskah aku disebut anak sholehah, ibu...
Pantaskah aku disebut anak berbakti, ibu...
Pantaskah........
Ya Allah… apakah hati ini sudah membatu
Apakah diri ini sudah tak lagi malu
Sampai-sampai kuhinakan ibu kandungku...
Ya Allah, Astagfirullah…
Bukankah syurga di bawah telapak kaki ibu
Bukankah dia yang pertama kali harus kucinta setelah Engkau dan rasulMu
Maafkanlah diriku ibu
Maafkanlah anakmu yang durhaka ini
Ingin rasanya kucium tanganmu ibu
Ingin rasanya kupeluk dirimu
Dan kubisikkan di telingamu
“Aku sayang padamu ibu….”
Ya Allah…
Izinkanlah aku berbakti pada ibuku
Walau cuma sekali dalam hidupku
Sebelum kau pisahkan aku dengan ibuku…
jasamu terlukis indah di dalam surga....

MAMA..., I LOVE YOU SO MUCH

dari anakmu...

DINA




No comments:

Post a Comment